15 May 2015

GOLPUT TIDAK AKAN MENGHILANGKAN KEPALA DAERAH (BUPATI)

Golput Bukan Solusi
Masyarakat harus mengunakan hak pilihnya secara cerdas pada Pilkada Kab Bulukumba mendatang. Partisipasi aktif masyarakat sangat menentukan dalam melahirkan pemimpinan yang amanah dan istiqomah.

Jangan sampai golput alias tidak memilih. Kalaupun masyarakat golput, tidak akan mengurangi Menghilangkan jabatan Eksekutif (Bupati) yang ada disuatu daerah. Jelas dan harus ada bupati. Tetapi, jika tidak menggunakan hak pilihnya justru memberi kesempatan bagi pemimpin yang tidak beramanah.

“Saya mengajak masyarakat menjadi pemilih  cerdas yang tidak mudah tergiur dengan bujukan politik, namun memilih secara rasional berdasarkan rekam jejak para calon. “Pilihlah calon yang memiliki latar belakang baik dan kemampuan menjalankan amanah serta memiliki kepedulian terhadap kepentingan rakyat. Dan yang paling pokok, jangan pilih kandidat itu sebagai tempat mencari kerja”

Untuk itu, saya berharap agar masyarakat menghindari praktik politik uang (money politik) dalam pemilihan umum yang akan datang. Pasalnya, model politik transaksional seperti ini menjadi cikal bakal perilaku korupsi karena pelakunya merasa harus mengembalikan modal yang dikeluarkan pada saat pemilu.

Politik uang itu merusak demokrasi dan pada gilirannya bisa menghancurkan moral bangsa, politik transaksional membuat hasil pilkada tidak berkualitas, Sebab masyarakat dipaksa untuk menentukan pilihan bukan berdasarkan pada kepribadian dan kemampuan calon, melainkan karena uang yang diterima. Akibatnya, tidak jarang figur  yang terpilih, bukanlah figur yang memiliki kemampuan menjalankan amanah yang diembannya. Ini sangat masuk akal sebab figur yang dipilih hanya berdasarkan kemampuan secara finacial.

Sangat naïf, jika anak bangsa yang memiliki potensi dan kepribadian yang baik, harus tersisih dan kalah oleh mereka yang tidak memiliki kemampuan atau kepribadian yang tidak pantas untuk dipilih hanya karena faktor uang pada saat proses pemilihan. Bangsa Indonesia membutuhkan figur-figur yang berkepribadian Pancasila dan berpegang teguh pada nilai-nilai agama disamping memiliki kemampuan menjalankan amanah yang diberikan.

“Jangan tergoda dengan uang yang mereka terima dari para calon pemimpin maupun kandidat”


Money politik pasti berujung pada praktek korupsi.  Karena itu, pemberian uang oleh seorang kandidat, sebaiknya ditolak, jika disertai keharusan untuk memilihnya dalam pemilu. “Sebab, hal tersebut akan merugikan masyarakat, karena figur yang  dipilih, bukan figur yang amanah.