A. BERDASARKAN HASIL EKSPLORASI PARA SAINTIS
Hasil
eksplorasi saintis mengatakan Indonesia merupakan negara kepulauan yang
terbesar di dunia dengan jumlah pulau kurang lebih17.507 buah. Indonesia juga
kaya dengan keaneka ragaman hayati lautnya dan merupakan terbesar di dunia
karena memiliki ekosistem-ekosistem pesisir, misalnya hutan mangrof, terumbu
karang, dan padan lamun. Diperkirakan terdapat kurang lebih 7000 jenis ikan
yang terkandung dalam perairan pesisir dan laut Indonesia yang mengandung stok
sumberdaya biotik yang melimpah yang dapat dieksploitasi hingga 6,7 juta ton
per tahun tanpa membahayakan kondisi keberlangsungan sumberdaya-nya. Sekarang
ini potensi tersebut baru 2,3 juta ton yang bisa dimanfaatkan.
B.
MENURUT
HASIL PENELITIAN SOSIAL BUDAYA
Hasil
penelitian sosial budaya mengatakan bahwa di Indonesia banyak ikan dan
jenis-jenis biota laut yang bernilai ekonomi cukup melimpah, walaupun sering
digunakan bom dan bius ikan tetapi itu tidak berpengaruh. Di Indonesia ikan
melimpah dibeberapa tempat, tetapi ada daerah-daerah yang mulai terkuras
populasi ikan dan udangnya seperti Laut Jawa, Selat Makassar, Perairan
Kalimantan Selatan, Laut Arafuru, Natuna dan lain-lain.
Berbagai
biota tidak liar bernilai ekonomi tinggi seperti teripang karena teripang
memiliki jumlah protein yang tinggi dan banyak disukai oleh warga-warga negara
lain dan berbagai jenis kerang populasinya jauh merosot, terutama di perairan
bagian timur Indonesia yang kaya akan spesies tersebut. Tetapi walaupun potensi
dan kekayaan laut Indonesia yang melimpah, masih saja sering terjadi
konflik-konflik antar nelayan dari berbagai tempat dan etnis. Itu semua
dikarenakan karena banyak nelayan yang egois tidak ingin berbagi dengan nelayan
lainnya atau dia ingin menguasai semua tempat.
Sebagian
besar ekosistem pesisir seperti mangrof, terumbu karang, dan padang lamun telah
mengalami kerusakan. Kerusakan sumberdaya dan lingkungan laut itu disebabkan
oleh prilaku tidak arif dari para pemanfaat sumber daya laut tersebut.
C.
KAYAAN
SUMBER DAYA LAUT SEBAGAI ASET NASIONAL
Indonesia
adalah Negara Kepulauan terbesar di dunia, memiliki 17.507 pulau dengan
luas wilayah perairan mencapai 5,8 juta km2Â dan panjang pantai 95,181 km
merupakan Negara nomor empat terpanjang pantainya dan 75% wilayahnya adalah lautan.
Indonesia yang terletak di antara dua benua, Asia dan Australia serta
berada di antara dua Samudera, Pasifik dan Hindia memiliki potensi
unggulan yang sangat strategis serta merupakan kawasan yang dinamis dalam
percaturan politik, ekonomi budaya dan pertahanan serta keamanan dunia.
Karena
Indonesia Memiliki Potensi dan Sumber Daya Laut yang Melimpah, maka Indonesia
Akan Menjadi Pusat Terumbu Karang. Kementerian Kelautan dan Perikanan
menargetkan Indonesia bisa menjadi pusat terumbu karang dunia. Direktur
Jenderal Kelautan, Pesisir, dan Pulau-pulau Kecil Kementerian Kelautan dan
Perikanan mengatakan bahwa Indonesia memiliki potensi sumber daya laut yang
kaya termasuk terumbu karang. Indonesia akan menjadi sentral untuk terumbu
karang. Untuk mencapai itu, Indonesia bersama lima negara lain yang tergabung
dalam anggota Coral Triangle Initiative for Corals, Fisheries, and Food
Security (CTI-CFF) sepakat membangun kantor sekretariat permanen regional di
Manado. Enam anggota ikut tergabung dalam CTI-CFF, yakni Indonesia, Malaysia,
Papua Nugini, Filipina, Kepulauan Solomon, dan Timor Leste. Keenam negara
sepakat menjaga dan melestarikan keberadaan terumbu karang. Dengan
menyelamatkan terumbu karang, maka ekosistem laut akan menjadi lebih subur dan
produksi ikan meningkat. Indonesia memiliki wilayah dengan terumbu karang besar
seperti di Wakatobi, Bunaken, Raja Ampat.
D.
BERDAYAKAN
POTENSI LAUT UNTUK KESEJAHTERAAN BANGSA
Pemahaman
tentang arti pentingnya Azas Kenusantaraan belum dimiliki oleh seluruh
masyarakat Indonesia oleh karena itu diharapkan kepada pemerintah dan rakyat Indonesia
agar menyadari bahwa Indonesia merupakan Negara Kepulauan terbesar di
dunia dengan luas wilayah perairan laut negara sehingga semakin besar
tugas dan tanggung jawab Pemerintah RI untuk terus menjaga dan
mempertahankan kedaulatannya.
Di
sisi lain momentum ini dapat membangkitkan semangat Azas Kenusantaraan
dengan meningkatkan kemampuan Sumber Daya Manusia dalam mengelola dan
mengamankan kekayaan sumber daya melalui penguasaan IPTEK kelautan, guna
mewujudkan negara kelautan yang kuat, mandiri dan jaya serta dapat
meningkatkan wawasan kelautan bagi generasi muda secara dini khususnya
siswa sekolah dan kepada seluruh masyarakat
Indonesia.
Negara
Kesatuan RI terdiri dari 33 Provinsi dan 440 Kabuapaten/Kota, memiliki
kekayaan sumber daya laut yang sangat besar sebagai asset nasional. Oleh karena
itu, setelah memiliki pemahaman yang sama terhadap azas kenusantaraan maka
menjadi kewajiban dan tanggung jawab kita bersama untuk mengoptimalisasikan
kekayaan laut yang sangat besar agar dapat dimanfaatkan bagi kesejahteraan
masyarakat secara berkelanjutan serta kerusakan yang terjadi di wilayah
laut dapat diperbaiki dan dipulihkan.
Sebagai bangsa
yang berbudaya dan memiliki beragam warisan budaya dan tradisi kita patut
untuk menjaga dan melestarikannya sebab kebudayaan merupakan pilar utama bagi
terwujudnya bangsa yang maju dan sejahtera karena bangsa yang maju harus
bercirikan serta memiliki karakter yang kuat, watak yang kuat dan memiliki
inovasi teknologi sehingga dapat meredam berkembangnya konflik. Di samping itu nilai-nilai
luhur budaya dan kearifan lokal yang tercermin dalam tradisi di masyarakat
merupakan kekuatan perekat persatuan dan kesatuan serta dengan menjunjung
tinggi norma-norma religi dan memegang teguh tradisi yang dilandasi
wawasan nusantara akan membuka ruang saling berinteraksi untuk membentuk
jati diri bangsa, di sisi lain Kepariwisataan Nasional serta kekayaan
alam yang bersumber dari kelautan telah menjadi salah satu icon pariwisata
dunia "Wisata Bahari" yang harus dikembangkan dan dikelola
sehingga keindahan laut tidak tercemari lingkungannya karena destinasi
menjadi kontributor penting bagi sumber ekonomi nasional.