![]() |
Unjuk Rasa AMPB di Makassar |
TAU
PABBIRING ‘E, Makassar - Puluhan mahasiswa yang
mengatasnamakan diri Aliansi Mahasiswa Peduli Bantaeng (AMPB) melakukan aksi
unjuk rasa penolakan Night Run Party yang akan dilaksanakan di Kabupate
Bantaeng. Puluhan Mahasiswa yang di pimpin oleh Hasrul Mulyadi (Korlap)
melakukan aksi unjuk rasa di pertigaan Jl. Hertasning - Jl. Ap. Pettarani,
Makassar, Sabtu, (13/06/2015)
Puluhan Mahasiswa
menilai bahwa kehadiran Night run party yang telah mendapat persetujuan dari
Pemda Bantaeng sangat bertentangan dan mencederai budaya serta kearifan lokal
masyarakat bantaeng.
"Dalam rangka
menyambut bulan suci Ramadhan tentu sangat lucu ketika Pemda Bantaeng justru
menyambut dengan mangadakan kegiatan hedonis yang tidak terlepas dari campur
tangan dari kaum kapitalis yang mencoba mencederai budaya Butta Toa"
Teriak Koordinator Lapangan Aksi, Hasrul Mulyadi saat orasi di depan Kantor
BPK-RI SulSel di Makassar.
Senada dengan yang dikatakan Yudha Jaya dalam Orasinya, yang mengaku sangat sedih mendengar kabar Bantaeng akan melakukan Right Run Party.
Senada dengan yang dikatakan Yudha Jaya dalam Orasinya, yang mengaku sangat sedih mendengar kabar Bantaeng akan melakukan Right Run Party.
"Kami sangat sedih
mendengar kabar bahwa Pemda Banteng memberikan izin night run party dalam
menjemput bulan suci Ramadhan di Kabupaten Bantaeng, Bantaeng adalah daerah
yang berbudaya, menjunjung tinggi agama bukan malah membiarkan pemuda untuk
mengadopsi budaya barat, sudah jalas bahwa dengan diberikanya izin night run
party di Kabupaten Bantaeng mencerminkan bahwa pemda Banteng di bawah
kepemimpinan Prof. Nurdin Abdullah melegalkan budaya barat untuk masuk di Bumi
Butta Toa” Tegas Jaya dalam orasinya
Jaya menambahakan bahwa
puluhan mahasiswa ini menolak night run party dan mengecam Pemda Banteng harus
membatalkan kegiatan tersebut.
“Kami yang tergabung
dalam Aliansi Mahasiswa Peduli Bantaeng menyatakan sikap menolak kegiatan night
run party yang telah mendapat izin dari Pemda Bantaeng, kami juga mengecam Pemda
Bantaeng di bawah kepemimpinan Prof. Nurdin Abdullah agar membatalkan kegiatan
tersebut yang kami anggap sangat sesat dan akan merusak moral masyarakat Bantaeng
terkhusus dikalangan pemuda, dalam menjemput bulan suci ramadhan semestinya
pemda Bantaeng mengagendakan Tabliq Akbar bukan malah membuat acara yang
sifatnya hedonis seperti night run party” Tambah jaya dalam orasinya
Puluhan mahasiswa ini
berjanji akan melakukan aksi Unjuk rasa di Kabupaten Bantaeng kita aspirasinya
tidak didengarkan, mereka berjanji akan melakukan aksi demonstrasi di kabupaten
bantaeng kitika Pemda tidak mengambil sikap tegas untuk menolak kegiatan night
run party dan bersitegas untuk tetap melaksanakan kegiatan yang mereka anggap
hedonis tersebut. (Ichal*)