2 May 2016

HARDIKNAS : INI TULISAN MUH FARDHY DI AKUN SOSMEDNYA

Muh. Fardhy / Penulis
PABBIRNG'E_OPINI : Kihajar Dewantara, Bapak bangsa yang lahir pada 02 Mei 1889, Pria yang telah banyak berkontribusi dan merintis masalah pendidikan di negeri ini, Dihari kelahiran izinkan saya berbicara dan mengucapkan selamat ber-Ulang Tahun di Surga kek.


Dampak dari pendidikan yang buruk akan membawa Negeri kita akan semakin terpuruk, Itu pasti. Pendidikan yang semestinya menyiapkan Sumber daya manusia yang siap bersaing, Siap membangun dan harus di upayakan seirama dengan tuntutan perkembangan zaman. Kualitas siswa ataupun Sumber Daya manusia yang secara umum  masih rendah merupakan cerminan bahwa perhatian terhadap masalah pendidikan masih minim hingga aturan terhadap pendidikan pun yang makin kacau.


Banyaknya saudara yang harus putus sekolah dan tidak melanjutkan kejenjang yang lebih tinggi,dan merupakan hal yang identik dengan kemiskinan ini masih belum mendapat solusi.  Biaya pendidikan yang mahal masih menjadi alasan saudara-saudara yang hanya bisa menelan luda saat bermimpi untuk mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi. Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan Bos hadir sebagai pahlawan. KIP dan Bos yang mana..?? Kalau betul Bos dan KIP berhasil menyelamatkan masalah pendidikan terus kenapa program "Wajib belajar 9 tahun" masih gagal dan kolot menurut saya. Anak bangsa di wajibkan belajar sementara untuk biaya makanpun tidak sanggup. Mereka di subsidi tapi  Mulai dari pucuk hingga ke akar harus di pangkas habis-habis, Itupun terkadang tidak tepat sasaran.

Kalau ada yang mengatakan program itu sukses, Terus kenapa masih banyak saudara yang masih jadi kuli bangunan di umur belasan tahun. Masih banyak di trotoar jalan, Kolom jembatan, membajak sawah hingga bahkan merantau, Mengunakan kapal pelni dengan tiket anak-anak.

Bahkan hingga di perguruan tinggi/Universitas terkadang menjadi lahan bisnis dengan mengutamakan kepentingan laba, Gedung-gedung pencakar langit berjejeran hingga di lorong-lorong menampung para mahasiswa untuk di jadikan sumber laba,  segala macam jadi alasan untuk di bayar mahal, Namun dalam menyajikan pendidikan sangatlah picik, Bahkan tidak pernah berfikir sedikitpun tentang kualitas dan mutu pendidikan, pengalaman yang saya dapatkan di tempat saya mendapatkan gelar S1, Biaya pendidikan yang mahal namun mendapat pendidikan yang tidak berkualitas, Komersial pendidikan tumbuh subur, Biadab...


Sebagian orang desa yang melanjutkan pendidikan di Kota-kota besar, Berjuang semaksimal mungkin dibantu dengan usaha dan doa orang tua di kampung, Ketika tiba saatnya pembayaran semester, Ujian Proposan, skripsi dan tutup di lengkapi dengan parsel-parselnya... setelah di gadaikan, Sepetak tanah yang menjadi harta satu satunya harus melayang menjadi solusi biaya study.

Kesenangan itu hanyalah sehari, ketika tiba saatnya anda memakai toga dan kembali akan cemas saat harus pulang mengabdi ke daerah, membawa ijazah dengan perjuangan puluhan  hingga ratusan juta hanya sebagai modal Menjadi tenaga sukarela (honorer) yang menurut saya  tidak dihargai oleh pemerintah. Beruntung sudah ada dan Bos yang di alokasikan untuk tidak membuat saudara kecewa. Lumayan 600 Ribu per triwulan saudara...Kalau dulu "elo ande tea esyoo", yang satu ini "Ega esyoo de gaga ande" ..


Keresahan terhadap masalah pendidikan semakin menjadi-jadi. Meneropong Ibu Kota melalui media cetak, online dan TV manyaksikan bapak Jokowidodo Yth dan Anis Baswedan Yth yang belum berani mengalokasikan anggaran pendidikan yang layak dan tidak pernah sekalipun membahas sekolah class gratis yang di peruntuhkan untuk saudara yang memiliki tekanan ekonomi mencekam. Saya bukan meminta, Tapi kalau masih ingin mengatakan adil, Jangan memberikan makanan yang sama kepada cicak dan buaya.


Aceh, Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi hingga papua adalah Indonesia. semua saudara  adalah generasi penerus bangsa, Butuh pendidikan yang sama dan layak, Bukan harus membangun jembatan mega proyek, Smentara jembatan akses saudara satu-satunya  untuk menempuh pendidikan  harus terabaikan...

#Orang_Miskin_Harus_Sekolah
#Selamat_Hardiknas
#02_Mae_2015



#KitaMuda


Penulis : Muh Fardhy
copyright@facebook