5 Aug 2015

GROUP 'BULUKUMBA MEMILIH 2015" DI HACK, RAMAIKAN MEDIA SOSIAL

TAU PABBIRING 'E, Bulukumba - Group Bulukumba Memilih 2015 yang merupakan salah satu Media Sosial  berupa facebook yang telah lama di gunakan oleh para pengguna facebook masyarakat belukumba untuk mensosialisasikan para kandidat di Kabupaten Bulukumba. Group ini juga merupakan fasilitas yang di Gunakan untuk melakukan diskusi dalam media sosial.

Namun akhir - akhir ini beberapak akun facebook yang ada dalam group tersebut merupakan akun palsu yang terkesan mencoba menjadi provokator di Media sosial dengan dialektika yang tidak sehat lagi.

Dikabarkan pula akun group facebook tersebut telah di hack oleh orang yang tidak bertanggung jawab, Setelah melihat beberapa postingan anggota dari group Bulukumba Memilih 2015 yang mengeluh dan ingin keluar dari group tersebut diakibatkan photo sampul yang telah di rubah menjadi photo Kahar Muslim yag juga merupakan salah satu kandidat yang telah mendaftarkan di KPU Bulukumba. Pasalnya beberapa anggota di group ini menilai bahwa admin yang sebelumnya terlihat netral kini telah berpihak kesalah satu kandidat, dan fasilitas group tersebut sudah tidak demokratis lagi.


Setelah kerabat TAU PABBIRING'E Menelusuri group facebook tersebut, dipastikan bahwa group ini telah di hacker oleh orang yang tidak bertanggung jawab, dapat terlihat jelas bahwa admin yang di ketahui dengan nama "Bulukumba Memilih 2015" sudah keluar dari group tersebut. beberaoa akun lain juga menyempatkan memperjelas bahwa group tersebut telah di hack.

salah satu akun dengan nama Muhammad Rizal memposting status terkait di hack nya group facebook tersebut. terlihat juga akun dengan nama yuli pasanragi telah mengganti photo sampul tersebut untuk yang kedua kalinya.



"Akun Bulukumba Memilih dan satukan hati telah hilang dari permukaan bumi. Silahkan biat akun baru lagi bro! saya cari target lain dulu. hahahah" sesuai yang di kurip dalam postingan Muhammad Rizal. (Tp*).

PANWASLU BULUKUMBA GELAR BIMBINGAN TEKHNIS

Logo Panwaslu
TAU PABBIRING ' BULUKUMBA - Jajaran Panwaslu Bulukumba, Sulawesi selatan melaksanakan bimbingan tekhnis kepada seluruh Panwascam dan pengurus Parpol di Bulukumba, Kegiatan tersebur berlansung di Hotel Arini 1, Jl. Dato Tiro, Bulukumba.

Dalam kegiatan bintek tersebut tampak Ketua Divisi Pencegahan Panwascam Bulukumba, Ambo Radde Junaid, mengatakan bahwa sengaja melibatkan Panwascam, dan LSM serta dari aparat kepolisian dan TNI agar mengetahui cara penanganan dan pencegahan pelanggaran Pilkada.


"Harapan kita adalah bagaimana tercipta Pilkada yang sehat dan tidak ada pelanggaran. Itu cita-cita kita makanya semua kita libatkan dibimtek pencegahan dan penanganan kasus pelanggaran Pilkada Bulukumba" ucapap Ambbo Radde seperti yang di lansir dalam tribun timur.

Hadir dalam acara bimtek Panwaslu yakni Ketua Bawaslu Sulsel Laode Arumahi, Asri Yusuf dan komisioner Panwascam lainnya. (Arm*).

MAPPACCING : GADIS DENGAN UANG PANAI TERMAHAL ASAL BULUKUMBA

Indar Desrianti
TAU PABBIRING 'E, BULUKUMBA -Indar Desrianti, gadis asal bulukumba yang umur 26 tahun akhir - akhir ini sangat ramai di bicarakan. Gadis yang menjadi buah bibir dengan uang panai termahal ini telah melewati prosesi  "mappaccing", Selasa (4/8/2015) malam. Mappaccing adalah budaya suku bugis yang merupakan rangkaian kegiatan pengantinsebelum prosesi pernikahan berlansung.


"Malam ini, adalah malam Mappaccingnya. Acaranya dipusatkan di kampungnya di Batukaropa," kata Amrullah, salah seorang kerabat Indar Desrianti.

Jumlah uang panai gadis twrsebut mencapai Rp 505 juta, uang sepupu Rp 10 juta, kerbau dua ekor (Rp 40 juta per ekor), dan mahar 5 hektare tanah.

Calon suami Indar Desrianti bernama Adam Masse (25). Pria ini juga merupakan putra asal bulukumba, Ia merupakan pengusaha kayu dan kapal di Desa Ara, Kecamatan Bontobahari, Kabupaten Bulukumba.(*)

3 Aug 2015

GAMPAR : KECAM INDEPENDENSI KPU DALAM PESTA DEMOKRASI SERENTAK

Massa Aksi Gampar saat didepan KPU Bulukumba
TAU PABBIRING 'E, Bulukumba : Puluhan Mahasiswa yang mengatasnamakan diri aliansi Gerakan Mahasiswa Penegak Demokrasi (GAMPAR) Melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor Panwaslu dan KPUD Bulukumba, Senin (03/8/2015) siang tadi. Elemen Massa aksi yang tergabubg dari beberapa lembaga yaitu PB KKMB, KKMB KOM UIT, GAM Dan PPDS dipimpin lansung oleh Rahmat Ardiansyah sebagai jendral Lapangan.

Dalam orasinya Rahmat mendesak seluruh stack kholder penyelenggara Pilkada untuk bekerja sesuai tanggung jawab dengan mengedepankan independensi untuk menghasilkan pilkada yang Demokratis.

" Berangkat dari pengalaman beberapa hasil pemilu yang berakhir di Mahkama Konstitusi yang berujung dengan pemecatan Ketua KPUD Bulukumba membuktikan sebagai bentuk kegagalan demokrasi terkhusus di Kabupaten Bulukumba, Olehnya itu kami mengecam KPUD Dan Panwaslu untuk malaksanakan tanggung jawab dengan independensi tanpa memihak kepada siapapun. ketika ada yang melanggar regulasi yang telah di tetapkan maka segerah di tindaki dengan tegas" Teriak Rahmat Ardiansyah dalam orasinya.

Sementara itu ketua panwaslu Bulukumba menyatakan untuk melaksanan tugas dan tanggung jawabnya dengan netral. Panwaslu Sulsel juga mengajak massa aksi untuk membantu mengawasi Pilkada di Kab. Bulukumba.

Rahmat Juga menekankan agar indikasi korupsi KPU Pusat sesuai hasil audit BPK tahun anggaran 2014 diambil alih dan di usut tuntas oleh Kejagung sebelum pilkada serentak di laksanakan.

Di tambahkan Muh Fardhy yang tergabung dalam massa aksi mengecam KPU Bulukumba untuk tidak mengulangi rekam jejak KPU yang mereka anggap telah mencederai agenda reformasi.

"Saya mengecam keras KPU bulukumba untuk menegakkan sejatinya demokrasi khususnya di Kabupaten Bulukumba, Saya harap bahwa demokrasi kali ini melahirkan pemimpin sesuai pilihan Rakyat bukan hasil konspirasi yang telah menjadi rahasia umum dinegeri ini" Teriak Fardhy di depan KPU Bulukumba

Fardhy juga meminta kepada seluruh penyelenggara dan seluruh elemen masyarakat untuk mengawal pelaksanaan pilkada dengan menjunjung nilai - nilai demokrasi dan tidak terjebak dalam Geopolitik yang mencoba memberikan jarak antara Bulukumba barat, timur dan tengah.

"saya kembali sampaikan kepada seluruh penyelenggara dan seluruh elemen masyarakat agar kiranya mengawal pesta demokrasi di Kab. Bulukumba dengan menjunjung tinggi nilai - nilai demokrasi dan tidak ikut keliru dengan Geopolitik yang mencoba memecahkan antara Bulukumba Timur, Barat dan Tengah, perlu kita ketahui bersama bahwa dalam persiapan menjelang Pilkada yang akan di laksanakan desember mendatang sudah ada suhu politik yang menjadi konsumsi publik terkait tindakan KPU yang kami anggap perlu pengawasan dan pengawalan terkhusus untuk Panwaslu Bulukumba" Tambah Fardhy dalam orasinya di depan kantor KPU Bulukumba. (Hr*)

1 Aug 2015

PILKADA GOWA DI SEBUT PALING PANAS, INI ULASANYA

Ilustrasi
TAU PABBIRING 'E MAKASSAR – Setelah tahapan pendaftaran usai, sejumlah nama pasangan kandidat pun telah mendaftarkan diri. Dari 11 pilkada, sejumlah pengamat telah mengklasifikasi daerah-daerah yang dinilai rawan terjadinya gesekan antarpendukung kandidat.
Pengamat menilai dari 11 pilkada, Gowa merupakah daerah yang rawan terjadinya gesekan. Pengamat politik Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar Firdaus Muhammad mengatakan, jika ingin mengidentifikasi daerah-daerah yang rawan terjadinya konflik atau gesekan antar pendukung pasangan kandidat berkaca pada pelaksanaan pilkada.
Tercatat ada tiga daerah yang rawan terjadinya bentrokan yakni Gowa, Luwu Utara, dan Tana Toraja. ” Daerah-daerah ini mempunyai track record buruk saat pelaksanaan pilkada sebelumnya. Tapi bisa saja daerah yang dianggap aman-aman saja, tidak menutup kemungkinan juga terjadi gesekan,” ujarnya.
Di antara tiga daerah tersebut, kata dia, jika melihat komposisi pasangan kandidat, Gowa merupakan daerah yang dianggap paling rawan terjadinya gesekan antarpendukung pasangan kandidat.
“Gowa itu paling panas. Apalagi dua klan YL sama-sama maju di pilkada. Bahaya kalau ada pihak lain yang mempermaikan isu-isu keluarga,” ungkapnya. (ihwan fajar/why)

Copyright@Pojoksatu.id

Sumber : 

GUNAKAN KTP PALSU PASANGAN CALON BUPATI DI BULUKUMBA DI LAPORKAN KE POLRES

Direktur Kopel laporkan paslon ke Polres
TAU PABBIRING 'E, Bulukumba - dua calon pasangan jalur perseorang pilkada Bulukumba yang sebelumnya dilakukan verifikasi, yakni Jumrana Salikki- Husbiannas Alsi dan Sukma Nurani–Abd Hakim, dikabarkan banyak mengumpulkan dokumen warga secara tidak benar. Yakni pengumpulan KTP tanpa melalui pemiliknya. Pasalnya pasangan calon Sukma Nuraini – Abd Hakim, minggu 2 Agustus pagi tadi dilaporkan ke Polres Bulukumba terkait hal itu.

Direktur Komisi Pemantau Legislatif (Kopel) Bulukumba Muh Jafar mengakui bahwa dirinya juga merasa telah di rugikan. tanda pengenalnya yakni KTP yang di jadikan dokumen dukungan tanpa sepengetahuan dirinya. Ia kaget saat pihak PPS menyambangi rumahnya soal benar tidaknya dukungan itu.

” Kita laporkan pemalsuan tandatangan. Bahkan yang jadi pertanyaan, dimana dapatkan KTPku itu,”tegasnya, saat usai melapor ke Polres Bulukumba siang tadi.

Jafar juga menambahkan bahwa di Desa tempat tinggalnya Salassae kecamatan kindang  terdapat 139 KTP yang dicaplok kedalam berkas jalur perseorangan tersebut.

” Hampir semua warga mendatangi saya, tidak menerima dengan langkah yang dilakukan jalur independen,” ungkapnya.

Jafar menambahkan bahwa pasangan valon peraeorangan tersebut sebaiknya di diskualifikasi/menggugurkan calon perseorangan yang telah melakukan tindakan - tindakan yanga mengarah kepada tindakan kruminal dan telah merusak demokrasi.

“Kami menilai calon perseorangan ini, telah melakukan kejahatan demokrasi dan mengelabuhi penyelenggaran untuk merebut kekuasaan dengan mengumpulkan dokumen (KTP) tanpa sepengetahuan pemiliknya. Oleh karena itu kami laporkan ini ke polres,” Ungkap jafar dengan tegas seperti yang di kutip dalam Fajar.co.ad. (Mf*).

KPU SULSEL LANSIR KE ENAM CALON KANDIDAT SE SULSEL BERMASALAH

Ilustrasi kantor KPU SulSel
TAU PABBIRING'E, MAKASSAR – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulsel melansir dukungan tak sah bakal calon kepala daerah dan wakil kepala daerah jalur independen di empat kabupaten Sulsel. Dari enam pasangan yang maju melalui jalur perseorangan di empat kabupaten, tak satupun yang memenuhi syarat alias masih bermasalah dari segi dukungan. Meski demikian keenam pasangan itu diberi sanksi berupa penambahan dukungan berupa fotokopi KTP sebanyak dua kali lipat dari jumlah dukungan yang tidak sah.

Pada pilkada Bulukumba, jumlah dukungan pasangan Sukma Nuraeni Amperia-Andi Abd Hakim yang dinyatakan tidak sah kurang lebih 10 ribu dukungan. Dengan demikian Sukma-Hakim harus menyerahkan dukungan tambahan sebanyak kurang lebih 20 ribu dukungan. Demikian pula dengan Jumriana Salikki–Husbiannas. Dukungan tidak sah kurang lebih 10 ribu. Padahal syarat menjadi calon independen kurang lebih 37 ribu dukungan.

Khusus dalam pilkada Gowa, dukungan pasangan Adnan Purichta Ichsan-Abd Rauf Krg Kio yang dinyatakan tidak sah kurang lebih 1.000 dukungan. Hal serupa dialami pasangan Djamaluddin Maknun-Maskur. Jumlah dukungan tak sah kurang lebih 30.000. Syarat ingin lolos di pilkada Gowa minimal mengantongi kurang lebih 56 ribu dukungan.

Bagaimana di Pilkada Pangkep? Dua pasangan jalur independen turut bermasalah. Dukungan Sangkala H Taepe–Muh Ali Gaffar yang dinyatakan tidak sah kurang lebih 4.500, sementara pasangan Nur Achmad AS- Hafsul W Hafattah mencapai 15 ribu dukungan yang tak sah.

Terakhir dalam pilkada Soppeng, pasangan A Kaharudin–Kastahar harus menyerahkan dukungan kurang lebih 16.000 KTP lantaran dukungan yang dinyatakan tidak sah mencapai 8.000 KTP. (Copyright@Fajar)

TANDA TANGAN DUKUNGAN DIREKTUR KOPEL DI PALSUKAN, RENCANA LAPORKAN KEPOLRES HARI INI

Ilustrasi Pilkada Serentak

TAU PABBIRING 'E, Bulukumba - Salah satu calon independen Bulukumba yang telah di kabarkan memalsukan tanda tangan Direktur Kopel Indonesia Kabupaten Bulukumba. Akibatnya direktur Kopel Indonesia Kab. Bulukumba, Muhammad Jafar hari ini, Minggu (02/08) rencana  akan melaporkan calon Independen tersebut ke Polres Bulukumba.

Pemalsuan tanda tanganya dalam surat dukungan yang desetornya ke KPUD Bulukumba akan dilaporkan ke Kepolres Bulukumba.

“Iya saya akan lapor hari ini. Dia (Independen_red) telah memalsukan tanda tangan saya dalam dokumen dukungan yang disetornya ke KPUD Bulukumba. Ini tidak bisa dibiarkan,” ungkap Jafar yang dilansir dalam Kabar Toraja

Jafar menambahkan bahwa KTP miliknya  juga digandakan tanpa sepengetahuannya. sesuai informasi yang kami himpun rencananya, saat melapor ke Polres akan didampingi oleh anggota Koalisi Kawal Pilkada Kabupaten Bulukumba 2015. (hrm*)