20 Apr 2016

MEMPERINGATI HARI KARTINI PEMUDA UCAPKAN TERIMA KASIH DAN SELAMAT ULANG TAHUN

Photo tulisan / copyright@facebook
TAU PABBIRING_INFO : Dalam momentum Hari kartini yang jatuh pada hari (21/04/2016, tidak sedikit pengguna sosial media mengucapkan selamat memperingati hari kartini. Para pengguna Sosial Media ramai-ramai menggati status peribadinya sejak pukul 00.00 malam tadi.

Beda dengan yang dilakukan pemuda ini. Muh Fardhy, dalam akun facebooknya menuliskan beberapa paragraf ulasan tentang Kartini. Fardhy Menuliskan ucapan Terima Kasih dan Selamat Ulang tahun buat sang pahlawan pejuang emansipasi wanita tersebut. Ini isi postingan Fardhy melalui Akun facebook Muh Fardhy :


Saya mulai mengenalnya  saat menduduki bangku sekolah SD, mungkin sekitar 19 Tahun yang lalu. Orangnya tidak sehebat wanita power rangers PInk dalam film'nya, tidak secantik Sakira sang penyanyi lagu waka waka dengan tarianya. tapi dia mampu membuat dunia begitu bisu tanpa suara, Haru saat mengenangnya. Sayapun mengenalnya bukan karena ketenarannya di sosial media, bukan karena setiap saat muncul gambarnya dilayar TV, namanya pun jarang tertulis di koran-koran tak seperti bapak Jokowi yang terhormat. Terima Kasih yang sedalam-dalam'Nya buat bapak W.R Supratman orang yang pertama kali mengenalkan saya kepada sang Pendekar Kaum (nya) perempuan, Putri mulia yang memiliki cita-cita yang sangat luar biasa. Dalam lagu bapak WR Supratman. Namanya IBU RA KARTINI.

Mungkin dunia bisa saja dengan cepat mulupakanya tanpa Bapak sang pencipta lagu (WR. Supratman). Lagu yang sangat begitu singkat namun begitu bermakna. Izinkan saya berterima kasih kepada bapak meskipun sebagian orang menganggap sudah terlambat. "Terima Kasih bapak WR Supratman"

'Habis Gelap Terbitlah terang' sebuah kalimat yang (kalau tidak salah) mulai tidak asing ditelinga saya setelah 3 musim di bangku SD, Kalimat yang ditulis Rosa abendanon dalam bukunya, hingga sekarang menjadi kalimat yang tidak bisa saya pisahkan dengan Ibu. Tapi maafkanlah ibu kalau masih ada saudari yang begitu gagal paham dengan kalimat Rosa Abendanon itu, Sehingga sebagian dari mereka harus 'Pergi gelap pulang terang', Bukan berarti ibu gagal membentang cita cita di sepanjang Nusantara, tapi mungkin mereka tidak pernah di dudukkan didepan (buku) sejarahmu untuk mempelajari siapa ibu sebenarnya dan apa maksud dari "Habis gelap terbitlah terang", Entahlah siapa yang bersalah,? Tapi sekali lagui mohon maaf yang sebesar-besarnya ibu.

Saya sudah mulai sedikit tahu tentang ibu, Saya sangat paham disaat ibu berumur 12 tahun dan dilarang melanjutkan pendidikan kejenjang yg lebih tinggi saat tamat di ELS waktu itu. Beberapa surat-surat yang ibu kirim ke teman2 korespondensi yg kebanyakan berasal dari belanda, isi surat itu  telah dikabarkan oleh Rosa Abendano, Meskipun ibu berusaha untuk tidak saya ketahui. Sungguh besar cita-cita ibu yang telah penuh semangat memperjuangkan strata sosial perempuan yang amat rendah dikala itu. 

Saya salut dengan cara ibu yang rajin membaca saat menginjak umur 12 tahun, begitu rajinnya ibu berhasil menghabiskan beberapa buku dari eropa, Tidak ketinggalan dengan surat-surat cinta yang ditulis multatuli yang ibu lahab habis.

Saya juga sungguh sangat paham bu, Betapa lelahnya mengedukasi beberapa perempuan dari berbagai karakter, berdiri didepanya menjadi pembicara dengan fasilitas seadanya, Masih banyak saksi bekas-bekas pohon besar di Jepara, Mayong sampai di Rembang yang hanya mampu menjadi saksi bisu ibu, Tempat dimana biasa ibu berteduh dengan beberapa teman perempuan ibu untuk belajar.

Saya juga sungguh sudah mempelajari pengorbanan ibu, Yang dinikahi oleh Bapak KRM Adipati Ario Singgih DA yang sebelumnya telah mempunyai isteri. Mungkin ibu pada saat itu belum menginjak umur 20 Tahun. Namun Alhamdulillah dan saya sungguh berterima kasih kepada Bapak Adipati Aryo suami ibu, suami yang mengerti cita-cita ibu dan memperbolehkan membangun sekolah wanita.

Meskipun ibu berpulang ke Rahmatullah di usia yang masih terbilang muda, kalau tidak salah di umur 25 tahun, Namun ibu telah berhasil membentang cita-cita di sepanjang Nusantara, Jangan menagis Bu, Jangan kecewa, Di usia muda, semangat Juangmu yang tidak pernah padam, Jasa ibu telah terpatri dalam insan bumi pertiwi. Engkau telah menjadi inspirasi di negeri ini, Ibu telah berhasil melahirkan ribuan generasi, dan saya yakin akan siap menjadi wanita seperti ibu (RA KARTINI).

Mungkin ibu tidak percaya, Hanya tertawa semrawut dan mengatakan saya lagi "Maggolla".Yahh mungkin jadi.
 Tapi Apakah ibu belum pernah dengar kabar, Kalau Indonesi pernah di pimpin oleh Generasi ibu?,Namanya Megawati Soekarno Putri yang akrab disapa Mega! putri Bung Karno itu. Apakah ibu belum pernah dengar kabar beberapa Generasi ibu telah menjadi Kepala Daerah teladan?, Ada Tri Rismayani, Christine, Ibu Indah di Luwu sana dan beberap daerah lainya. Belum cukup yah ibu, Apakah saya masih di Kira "Maggolla" lagi. 
Kalau begitu saya kabarkan lagi kepada ibu, Rumah Rakyat tidak akan dihuni kalau tidak ada perwakilan Generasi ibu. Saya sudah cek kebenaranya di Lembaga Legislatif TEKO, Lembaga Legislatif Tanassang, Lembaga Legislatif Urip, dan Lembaga Legislatif Senayan. Sayangnya disana saya belum menemukan sosok seperti ibu, Yah mungkin ibu yang sangat cantik dengan gaun Kebaya serta sarung Batik "Kain Panjang" dalam potret ibu, Tapi bisa jadi ini adalah pengaruh perkembangan zaman yah ibu. Disana mukanya seram seram, mata yang sangat hitam dengan maskaranya, bahkan meraka menganggap Bahwa "Alis yang tebal pertanda jiwa yang tegar,,Setronggg." Bulu matanya juga kaku membuat kerutan pipinya susah tersenyum, ' Maklum Bulu alisnya Antai badai', Begitupun dengan kartono ibu , Tapi sekali lagi tidak semua, Itu cuma sebagian ibu. Tapi sudahlah Bu, itu cuma bahan bercandaan, asal semangat juang dan cita-citanya seperti ibu, Kalau tidak, Saya persilahkan kepada ibu, tampar mereka surga.

Yah, meski harus saya kabarkan suatu tragedi kemanusiaan, bukan bermaksud untuk membuat ibu sedih. Bahwa Masih ada generasi ibu yang dibiarkan Nongkrong di beberapa THM, Masih ada generasi ibu yang dianiayah oleh sang majikan, dipukul, Disiram air panas, Diperkosa hingga di Bunuh, Masih banyak generasi ibu yang menjadi korban KDRT sang suami sendiri. Tapi sabarlah ibu jangan bersedih, Berikan mereka tanggung jawab yang telah paham dengan perjuangan ibu, serikandi di beberapa lembaga yang saya sebut tadi, ada juga Pemberdayaan perempuan disana ibu. Jadi jangan sedih, saya yakin semua akan beres Bu. Kalau tidak, Sekali lagi saya persilahkan, Tampar mereka di Surga ibu..?

Meskipun saya bukanlah wanita, Bukan pula lelaki setengah dewa ibu, Dan saya pertegas bukan lelaki yang jalan sambil terbiasa geol-geol pantat, Izinkan saya mewakili seluruh rakyat Indonesia, Para perempuan secara khusus, untuk menghanturkan ucapan TERIMA KASIH yang sebesar-besarnya telah memperjuangkan Ibu saya, seluruh saudari hingga nenek saya. Telah memperjuankan emansipasi perempuan, strata sosial perempuan. Dan izikan pula saya mengucapkan SELAMAT ULANG TAHUN kepada ibu meski bukan di waktu yang tepat.

Selamat berhari kamis di Surga gadis manis...

#Kartini_Inspirasi_Bagi_Negeri
#Mengenang_RA_Kartini
#selamat_Hari_Kartini
#21_April_2016


Dikutip dari akun Facebook Muh Fardhy (dian*)